Wednesday, January 7, 2009

Save our nation !

Ga biasanya, kmrn aku bisa melek sampe malem dan sempat nonton Save Our Nation di Metro TV. Topiknya save our airlines. Bincang2 dgn Chappy Hakim yang mantan Kasau itu.
Aku dah sering baca tulisan2 Chappy di Kompas. Bahasanya lugas dan selalu ada penjelasan2 bergaya intelek. Tapi aku belom pernah bayangin seperti apa orangnya. Kemaren dia muncul dengan penampilan Sersan, serius tapi santai, non-formal tapi tetap perlente. Dan aku cukup menikmati obrolan dengannya dalam tayangan tersebut.
Fakta2 yang tercuat cukup bikin prihatin ttg keselamatan penerbangan kita. Beberapa yang pengen aku catat adalah :
· Bila dibandingkan antara China dengan Indonesia, pertumbuhan ekonomi China lebih tinggi namun pertumbuhan jumlah penumpang pesawatnya jauh lebih rendah. Hal ini karena harga tiket pesawat di Indonesia sangat murah sehingga bersaing dengan transportasi laut dan kereta api. Tapi kalau dihitung secara rasional, mungkinkah harga murah tersebut dapat ditawarkan tanpa mengorbankan keamanan penerbangan dan keselamatan penumpang ?
· Terdapat 121 kesalahan/pelanggaran yang ditemukan dalam pelaksanaan prosedur penerbangan di Indonesia. Dan kesimpulannya, semua bersumber dari kesalahan otoritas regulator penerbangan. Misalnya, penggantian sparepart yang tak kunjung dilakukan walaupun sudah tercatat 100 kali kerusakan yang sama. Gilaaa ….. !! Atau mudahnya memperoleh lisensi untuk terbang dengan mengabaikan kewajiban medical check up bagi pilot tiap 6 bulan dan menjalani skill simulator tiap 3 bulan di mana seorang pilot dilatih tindakan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi kemungkinan kecelakaan. Hal lain yang menarik adalah gaji regulator dianggap rendah sehingga pelanggaran2 dan rekayasa2 yang ujung2nya untuk cari fulus sangat mudah terjadi. Ini menjawab pertanyaan mengapa negara2 Eropa melarang maskapai kita terbang ke sana. FAA pun mendowngrade status maskapai kita dari Save menjadi Unsave. Total fault is the answer.
· Contoh kasus Total Fault : Bagaimana mungkin kecelakaan pesawat di Tambolaka terjadi ? Satu, pesawat dengan tujuan Makassar bisa berbelok atau berubah arah ke Tambolaka. Dua, di Tambolaka tidak tersedia bandara yang proper untuk pendaratan pesawat jenis Boeing. Tiga, sebelum tim pencari fakta dari KNKT dating, pesawat sudah diterbangkan ke Makassar. Empat, pesawat tim KNKT yang dikirim ke Tambolaka untuk melakukan penyidikan pun ternyata Boeing lagi, Boeing lagi …. Yaelaaaah ….

· Kecelakaan pesawat di Indonesia umumnya jenis kecelakaan yang “bodoh” dan “nggak mutu”. Hah ? Apa2an ini ? Penjelasannya gini. Industri pesawat adalah industri hi-tech. Segala sesuatu telah diperhitungkan dengan cermat. Artinya, kalau semua prosedur diikuti dengan benar, sangat kecil kemungkinan terjadi kecelakaan karena factor teknis.
· Mudahnya memperoleh lisensi maskapai mengakibatkan ada terlalu banyak maskapai di Indonesia (jumlahnya lebih dari 100 ? sebagian hanya merk doang tanpa punya armada atau punya armada tapi cuma 2-3 pesawat). Untuk melayani jumlah penduduk saat ini, sebenarnya menurut Chappy 4-5 maskapai sudah cukup.
· Akhirnya, institusi independent yang mengawasi pelaksanaan seluruh prosedur penerbangan dengan petugasnya bergaji proper adalah solusi yang ditawarkan Bung C
happy.

No comments: