Friday, January 9, 2009

hApPY biRThDaY tO Me !!

Hari ulang tahun adalah hari istimewa buatku. Berasa menjadi seorang putri dari pukul 00.00 pagi sd 12 malam. Berhak melakukan apa pun, mendapat sikap manis dari orang-orang, seolah semua orang membentangkan red carpet ke mana pun aku melangkah, dan, believe it or not, ada rasa sedih menyapa ketika 24 jam special itu berlalu… hehe … Kayak Cinderella yang harus segera pulang dari pesta dan kembali ke dunia nyatanya. Childish banget ya, hehe ... Biarin…
Terang aja ini hari yang sama dengan kemarin atau seminggu yang lalu. Bumi berputar, matahari terbit, rutinitas berjalan, menyusuri jalan yang sama, bertemu orang yang sama, mendengar tawa yang sama, sampai matahari terbenam kembali. Bedanya, ulang tahun adalah momentum. Untuk bersyukur. Untuk evaluasi. Untuk mengamini doa dan harapan orang-orang di sekelilingku. Untuk bikin resolusi to be a better me. Cieee…
Momen lain yang mirip adalah lebaran dan tahun baru. Cuma, pada lebaran dan tahun baru aku merasa hanya jadi sebutir kacang yang brrr…. berdingin-dingin bersama jutaan butir kacang lain di atas ribuan es krim cornetto dalam lemari pendingin Walls di toko2 di seluruh pelosok dunia, atau seperti sebutir stroberi di antara puluhan stroberi yang berjejal2 di atas cheese cake ultah yang harus aku tiup lilinnya tadi siang di kantor. Sedang pada hari ulang tahun ? Rasanya bahkan Tuhan pun mengirim malaikatnya pakai DHL ke BSD untuk khusus mengamatiku dan bikin laporan kepada Nya. Tentangku. Tentang Yudhi. Isi hatinya. Mimpi2nya.
Aku bersyukur atas 37 tahunku yang penuh warna. Aku evaluasi hal-hal yang sudah aku capai, hal2 yang aku sesali dan tak kan kuulangi, hal2 yang harus aku perbaiki. Ulang tahun di 9 Januari sangat membantuku karena resolusi yang aku buat pada 1 Januari biasanya akan segera teruji selama lebih kurang seminggu. Target mana yang terlalu berat untuk dicapai akan gugur dengan sendirinya. Demikian pula komitmen yang terlalu muluk akan berkali-kali terlanggar dan terlempar keluar dari list. Dengan demikian, pada 9 Januari aku punya semangat baru untuk resolusi2 yang lebih membumi. Soal apakah sehari, seminggu, atau sebulan kemudian ada yang kembali didelete dari daftar, itu urusan belakang. hihi …
Sisi lain ulang tahun adalah ‘uji penting diri’. Seberapa special aku di mata teman, sahabat, dan kerabat. Tiap tahun aku tertakjub-takjub dengan beberapa ucapan selamat ‘baru’ dari orang-orang dekat. Dan terkaget-kaget pula dengan hilangnya beberapa ucapan selamat ‘lama’ dari segelintir mereka. Mereka datang dan pergi dari tahun ke tahun, menorehkan cerita tentang ‘hangat’ maupun ‘dingin’nya kualitas relationship kami.
Suami tercintaku. Dia selalu menjadi orang pertama yang memberiku bday greeting. Ga selalu hadir di sampingku, memang. Tapi sudah cukuplah itu buatku untuk menunjukkan seberapa special aku di hatinya. Hanya ada satu ulang tahun, di mana, seorang adik ipar iseng mengirim ucapan tepat pukul 00.00 sehingga suamiku menjadi orang kedua. Well, honey, it doesn’t change anything at all … Satu hal lagi, suamiku sering mengirim entah bunga atau tart ulang tahun ke kantor. Kadang ini bikin perasaanku campur aduk geto, antara bangga dan malu teramat sangat pada boss dan rekan2 kantor. Kayak orang lagi pacaran aja, Bo ! Mungkin juga ada yang mencibir dalam hati. Di satu sisi, ini menunjukkan sisi romantis (yang umumnya jadi dambaan setiap makhluk bernama perempuan) yang luar biasa, di sisi lain, dari sudut pandang purba sekaligus ilmiah, aku melihatnya sebagai upaya menunjukkan kepemilikannya terhadap aku, istrinya. Bila dianalogikan, ada beberapa makhluk Tuhan yang suka meninggalkan tanda, entah air liur atau air seni, pada benda2 yang diakuinya sebagai propertinya. So, the flowers may say to all : “She’s mine. Do not mess with her” … wakakaka … Anyway, Darling, I love you more and more …
Teman2 dan kerabat. Ada yang datang dengan sekedar pesan singkat di telepon selular, di arena chatting, melalui telepon, sampai datang ke rumah. ‘Kekentalan’nya pun bisa aku kategorikan, short messange service yang standar dan hanya berupa beberapa kalimat without any personal touch. Atau ‘so long message service’ dengan berbagai bunga-bunga yang kadangpun ga terlalu aku ngerti maksudnya. Atau sms yang mengena dengan nuansa non-generic. Ada yang datang ke rumah dengan tangan kosong sampai yang membawa bingkisan kado (ketahuan deh aku matre .. hehe ..). Ada yang menyertakan kartu ucapan dengan kalimat2 indah dalam bingkisannya dan ada yang sekedar mengemas kadonya agar tak tampak telanjang. Ada yang menunjukkan wajah berduka dan penyesalan sedalam-dalamnya ketika menyadari terlambat memberiku ucapan selamat, ada yang menyetel lagu ulang tahun keras-keras berulang-ulang sebagai excuse-nya, ada yang ga sengaja ‘menyenangkan hatiku dan tidak merugikanku’ dengan memudakan usiaku menjadi 36 (seperti angka lilin di kantor tadi, hehe … well, ini lebih baik daripada tidak peduli berapa usiaku hari ini. Aku senang melihat mereka yang terlambat menyadari kekeliruannya tergopoh mencari lilin dengan angka 7, berusaha memodifikasi angka 3 menjadi angka 7 (how come ? hehe …) dan setelah akhirnya it didn’t work sementara aku sudah terlanjur masuk ke ruangan ‘penganten’, mereka memiringkan angka 6 ke kanan dan memvonisnya sebagai angka ‘6 + 1’ huahahaha… To tell you the truth guyz… BSD lagi kehabisan lilin angka 7 hari ini, karena cake di rumah pun lilin 37-nya terdiri dari angka 3 plus 7 buah lilin2 kecil warnawarni … hehe … ). Ada yang terlambat ngucapin satu dua hari sesudahnya… namun satu kata maaf yang disampaikan dengan tulus saja sesungguhnya sudah meluluhlantakkan hatiku … bagaimanapun ini jauh lebih baik dari tidak sama sekali … Thx 2 all of u …
Dari sini tiap tahun aku bisa mengukur dan reappraise, berapa meter kapling yang mereka sediakan bagiku di hati mereka, dan apakah aku over value atau under value terhadap nilai kapling tersebut per meternya. Aku bisa mereposisi, di mana diriku sebagai orang dekat mereka. Tak dipungkiri itu meninggalkan rasa senang maupun sedih, yang melekat di benakku maksimal selama 365 hari ke depan. Can’t complain about that. Untungnya sebagai seekor Dori si ikan pelupa itu, batas memoriku memang paling banter ya 365 hari. Bagaimanapun aku hanyalah seorang psikopat, bukan seorang pendendam… hehehe …
Selanjutnya, tentu belajar tentang empati. Kalo ga pengen pahit makan buah pare, please jangan nyuruh orang makan daun ubi dong…. However, mengingat-ingat ulang tahun seseorang bukan hal mudah. Ini bukan seperti libur nasional yang angkanya diberi warna beda di kalender. Kita memperingatinya secara kolektif, setiap orang saling memberikan ucapan, apalagi bila disertai dengan tanggal merah, pasti kita ga bakalan lupa.. Tapi mengingat ulang tahun teman/kerabat dan memberinya atensi, menurutku adalah hal yang tergolong indah di muka bumi ini. Doesn’t need a real big effort, but means a lot ! Terlebih jika kita mengemasnya dalam bentuk yang rada2 personal.
Sms seorang senior hari ini memberiku wacana lain tentang seberapa penting diri kita bagi orang lain : “Anda hanya sepenting yang anda kerjakan. Bila anda meningkatkan nilai dari pekerjaan anda bagi orang lain, anda akan menjadi semakin penting bagi mereka” Hmm…. rasanya pernah denger quote ini sebelumnya … Mungkin somewhere via mesin pencari Google… Google never lies, does it ? But man … hanya sepenting ‘pekerjaan’ kah ? Rasanya absurd deh. I believe there are many things else… Kesamaan interest dan value misalnya, hanyalah beberapa faktor saat kita akan memilih ‘confirm’ atau ‘ignore’ atas ajakan bergabung di komunitas apapun… dan juga jadi dasar judging seberapa penting seseorang dalam komunitas dan dalam hidup kita ….
C’mon, it’s already 10th on January ! Waktu Cinderella nikmati dansa dengan pangeran telah habis…. hanya sepatunya yang tertinggal dan menjadi saksi tentang orang-orang dekatku… I have them by couple or even many years … and birthday is just one perfect day to know, who my true friends are this year ….

No comments: