
Ribut2 masalah ‘friendly fire’ yang menimpa pasukan Israel di Jalur Gaza, aku merasa kena ‘friendly fire’ pagi ini. Fire from my own religion forces theory. Kena tembak anakku ketika kisah2 nabi yang pernah kami pelajari menjadi banci dipersandingkan dengan teori evolusi.
Pagi tadi Fara masuk ke kamarku. Sudah berbaju seragam kotak2 sekolahnya, dengan wajah penuh tanya, seperti selang air yang ditutup ujung lubangnya namun akhirnya airnya nyemprot keluar juga …
“Ma, kalo benar kita semua anak cucu Adam, kenapa ada Orang Cina, India, Arab, Amerika, Afrika ?”
Aku terdiam sejenak. Mencerna pertanyaan barusan. Ooh … tentu saja anakku mempertanyakan kenapa keturunan Nabi Adam berbeda2 kulit warna dan bahasanya. Hmm… kelas empat SD seharusnya belum belajar tentang Teori Evolusi. Tapi kenapa pertanyaan sulit kayak gini sudah bertengger di otaknya sih ?
Aku jelaskan sedikit ttg Teori Evolusi yang aku juga dah lupa persisnya. Intinya bahwa bentuk fisik makhluk2, termasuk manusia dipengaruhi oleh lingkungan, kebutuhan dan alamnya. Kemudian, aku minta dia ga bayangkan Nabi Adam dengan penampakan kayak kita sekarang ... kemungkinan penampilannya ala purba krn memang melalui era tersebut ...
Dan aku jadi melongo keliatan bego banget waktu Fara protes : "Gimana Mama menjelaskan kisah Habil dan Qobil (itu anak2 Adam ya ? hehe baru tau) yang sudah hidup menetap, gembalain sapi dan melakukan penguburan terhadap sodaranya yang meninggal ? "
Tergagap-gagap aku bilang secara (ga) jujur, pertanyaan yang sama sebenarnya juga mengganjal pikiran Mama sesekali. Aku janjikan dia untuk mencari tahu, sambil dalam hati mulai merasa pijakanku goyang dengan cerita Nabi2 yang pernah kudengar. Kok ga matching sih ?
Hari itu aku browsing di internet, dan (sementara) menemukan bahwa kedua teori tsb – Teori Evolusi dan Agama – memang bertentangan. Kesimpulan suggest-nya adalah, jangan membahas kedua teori tersebut pada saat yang bersamaan. Itu dua hal yang berbeda so harus dibicarakan secara terpisah.
What ? How come ? Why ? Aku termasuk orang yang rada mendewakan logika. Everything should be explained logically. Ada yang sarankan baca komik Larry Gonnick “Sejarah Peradaban” utk dapet jawabannya. Sementara begitu pulang ngantor, Fara langsung nagih janji penjelasan ke Mamanya. Fyuh… Somebody please help me …
Pagi tadi Fara masuk ke kamarku. Sudah berbaju seragam kotak2 sekolahnya, dengan wajah penuh tanya, seperti selang air yang ditutup ujung lubangnya namun akhirnya airnya nyemprot keluar juga …
“Ma, kalo benar kita semua anak cucu Adam, kenapa ada Orang Cina, India, Arab, Amerika, Afrika ?”
Aku terdiam sejenak. Mencerna pertanyaan barusan. Ooh … tentu saja anakku mempertanyakan kenapa keturunan Nabi Adam berbeda2 kulit warna dan bahasanya. Hmm… kelas empat SD seharusnya belum belajar tentang Teori Evolusi. Tapi kenapa pertanyaan sulit kayak gini sudah bertengger di otaknya sih ?
Aku jelaskan sedikit ttg Teori Evolusi yang aku juga dah lupa persisnya. Intinya bahwa bentuk fisik makhluk2, termasuk manusia dipengaruhi oleh lingkungan, kebutuhan dan alamnya. Kemudian, aku minta dia ga bayangkan Nabi Adam dengan penampakan kayak kita sekarang ... kemungkinan penampilannya ala purba krn memang melalui era tersebut ...
Dan aku jadi melongo keliatan bego banget waktu Fara protes : "Gimana Mama menjelaskan kisah Habil dan Qobil (itu anak2 Adam ya ? hehe baru tau) yang sudah hidup menetap, gembalain sapi dan melakukan penguburan terhadap sodaranya yang meninggal ? "
Tergagap-gagap aku bilang secara (ga) jujur, pertanyaan yang sama sebenarnya juga mengganjal pikiran Mama sesekali. Aku janjikan dia untuk mencari tahu, sambil dalam hati mulai merasa pijakanku goyang dengan cerita Nabi2 yang pernah kudengar. Kok ga matching sih ?
Hari itu aku browsing di internet, dan (sementara) menemukan bahwa kedua teori tsb – Teori Evolusi dan Agama – memang bertentangan. Kesimpulan suggest-nya adalah, jangan membahas kedua teori tersebut pada saat yang bersamaan. Itu dua hal yang berbeda so harus dibicarakan secara terpisah.
What ? How come ? Why ? Aku termasuk orang yang rada mendewakan logika. Everything should be explained logically. Ada yang sarankan baca komik Larry Gonnick “Sejarah Peradaban” utk dapet jawabannya. Sementara begitu pulang ngantor, Fara langsung nagih janji penjelasan ke Mamanya. Fyuh… Somebody please help me …
No comments:
Post a Comment