Saturday, October 25, 2008

menari di bawah hujan

Tadi malam
Seseorang berbaring di sebelahku dan aku memeluknya
Dari temaram cahaya lampu kamar
Terlihat jelas letih membias di wajahnya yang pulas
Tiba2 aku merasakan sesuatu yang hangat menggantung di sudut kelopak mataku

Kekasihku,
usah kau takut pada sang hujan

Mengapa tak kau lemparkan payungmu
Dan hirup puas bau tanah basah
Terguyur air

Mengapa tak kau tanggalkan jaketmu
Dan rasakan butir-butir gerimis bahkan derasnya
Membasahi kulit kita

Mengapa tak kau lepas alas kakimu
Dan injak tanah yang becek
dengan kaki telanjang kita

Sesaat kurasakan tanganku digenggam
“Ada apa sayang ?”
Tergesa kuhapus sudut mataku dengan ujung selimut
Sembari mengatur nafas menutupi isak dan sedan
“Tidak ada apa-apa kok, hanya pilek”
“Tidurlah sayang, hari sudah larut”

Tadi malam
Seseorang berbaring di sebelahku dan aku memeluknya
Ah….. Kekasihku, cintaku, sayangku ..... !
Andai dapat kusampaikan padamu
Seperti awan kepada hujan, seperti kayu kepada api
Tersanjung aku, kaugapai bintang di ujung langit sana
Namun tak ingin aku, kau lupa gapai bintang di hatiku

by ajatasatru, 2008

No comments: